Profile Picture

Customer Service
Balasan dalam 1 menit

Customer Service
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
628111775117
×
Profile Picture

Customer Service

Active Now

Profile Picture

Customer Service

Active Now

Handover Pekerjaan: Pengertian, Tujuan, dan Prosesnya

handover pekerjaan

Keberlangsungan pekerjaan tidak boleh bergantung pada satu individu saja. Ketika terjadi pergantian karyawan, cuti panjang, cuti melahirkan, mutasi, atau pengunduran diri, perusahaan membutuhkan proses serah terima tugas yang jelas. Inilah yang dikenal sebagai handover pekerjaan.

Handover pekerjaan bukan sekadar pemindahan tugas, tetapi juga proses transfer pengetahuan, tanggung jawab, dan informasi penting. Jika terlaksana dengan baik, handover membantu perusahaan menjaga stabilitas operasional. Bagi Anda sebagai pemilik bisnis atau pengelola HR, memahami proses ini menjadi bagian penting dari manajemen sumber daya manusia.

Pengertian Handover Pekerjaan

Handover pekerjaan adalah proses serah terima tanggung jawab kerja dari satu karyawan kepada karyawan lain. Proses ini mencakup pemindahan tugas, informasi, dokumen, serta akses yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan. Handover biasanya terjadi pergantian peran atau kondisi tertentu.

Dalam praktiknya, proses ini tidak hanya berlaku saat karyawan resign. Proses ini juga berlaku saat karyawan cuti panjang, mutasi jabatan, atau rotasi internal. Dengan handover yang terstruktur, perusahaan dapat meminimalkan risiko terhambatnya pekerjaan.

Tujuan dan Manfaat Handover Pekerjaan

Menjaga Kelangsungan Operasional Perusahaan

Tujuan utama handover pekerjaan adalah memastikan operasional perusahaan tetap berjalan tanpa gangguan. Ketika satu karyawan tidak lagi menjalankan perannya, tugas tersebut dapat langsung dilanjutkan oleh pengganti. Hal ini mencegah terjadinya penumpukan pekerjaan atau keterlambatan proses bisnis.

Bagi perusahaan, handover yang baik membantu menjaga produktivitas tim. Pekerjaan tidak perlu diulang dari awal karena informasi sudah terdokumentasi dengan jelas. Dampaknya, efisiensi kerja dapat tetap terjaga.

Mengurangi Risiko Kesalahan dan Kehilangan Informasi

Handover pekerjaan juga berfungsi untuk mengurangi risiko kehilangan informasi penting. Tanpa proses serah terima yang jelas, banyak pengetahuan kerja yang hanya tersimpan di kepala karyawan. Ketika karyawan tersebut tidak lagi aktif, informasi berisiko hilang.

Dengan handover yang terdokumentasi, pengetahuan kerja dapat tetap berjalan secara sistematis. Hal ini membantu pengganti memahami konteks pekerjaan dengan lebih cepat. Risiko kesalahan pun dapat terhindarkan.

Kapan Handover Pekerjaan Perlu Terjadi

Handover saat Karyawan Mengundurkan Diri

Serah terima paling umum adalah ketika karyawan mengajukan pengunduran diri. Pada kondisi ini, perusahaan memiliki waktu terbatas untuk mempersiapkan serah terima tugas. Proses handover menjadi krusial agar tidak ada pekerjaan yang terabaikan.

Perusahaan perlu memastikan seluruh tugas, dokumen, dan akses kerja diserahkan dengan lengkap. HR biasanya berperan mengawasi proses ini agar berjalan sesuai prosedur. Dengan demikian, transisi dapat berjalan lebih mulus.

Handover saat Mutasi, Rotasi, atau Cuti Panjang

Selain resign, handover pekerjaan juga berlaku saat mutasi atau rotasi jabatan. Perubahan peran membuat tanggung jawab kerja berpindah ke pihak lain. Tanpa handover, pengganti akan kesulitan memahami ruang lingkup pekerjaan.

Handover juga penting saat karyawan mengambil cuti panjang, seperti cuti melahirkan atau cuti pendidikan. Proses ini memastikan pekerjaan tetap berjalan meskipun karyawan tidak aktif sementara waktu.

Proses Handover Pekerjaan yang Efektif

Identifikasi Tugas dan Tanggung Jawab

Langkah awal dalam handover pekerjaan adalah mengidentifikasi seluruh tugas dan tanggung jawab yang akan berpindah tangan. Karyawan perlu mencatat pekerjaan rutin, proyek berjalan, dan deadline yang ada. Identifikasi ini membantu pengganti memahami prioritas kerja.

Daftar tugas yang jelas juga memudahkan proses evaluasi. Perusahaan dapat memastikan tidak ada pekerjaan yang terlewat. Dengan demikian, proses handover menjadi lebih terstruktur.

Dokumentasi dan Transfer Pengetahuan

Dokumentasi menjadi elemen penting dalam proses serah terima ini. Dokumen kerja, panduan proses, hingga catatan penting perlu tersusun dengan rapi. Dokumentasi ini menjadi referensi utama bagi karyawan pengganti.

Selain dokumen, transfer pengetahuan juga dapat dilakukan melalui sesi diskusi atau pelatihan singkat. Pendekatan ini membantu pengganti memahami konteks dan alur kerja. Kombinasi dokumentasi dan komunikasi membuat handover lebih efektif.

Serah Terima Akses dan Tools Kerja

Handover pekerjaan tidak lengkap tanpa serah terima akses kerja. Akses ke sistem, email, atau tools operasional perlu dipastikan sudah dialihkan. Proses ini penting untuk menjaga keamanan data perusahaan.

HR dan tim IT biasanya berperan dalam pengelolaan akses. Dengan prosedur yang jelas, risiko penyalahgunaan akses dapat diminimalkan. Keamanan dan kelancaran kerja pun tetap terjaga.

Peran HR dalam Proses Serah Terima Pekerjaan

HR memiliki peran strategis dalam memastikan proses serah terima pekerjaan berjalan sesuai kebijakan perusahaan. HR bertugas menyusun prosedur handover dan memastikan seluruh pihak mematuhinya. Tanpa peran HR, proses handover berisiko tidak konsisten.

Selain itu, HR juga berperan sebagai penghubung antara karyawan, atasan, dan pengganti. Komunikasi yang baik membantu menghindari kesalahpahaman. Dengan dukungan HR, handover dapat berjalan lebih profesional.

Pengelolaan Handover Pekerjaan dengan Software HR

Software HR digital seperti EVA-HR membantu perusahaan mengelola proses serah terima pekerjaan secara lebih rapi. Data karyawan, struktur organisasi, dan dokumen kerja dapat tersimpan dalam satu platform. Hal ini memudahkan proses serah terima tugas dan akses.

Dengan sistem digital, perusahaan juga dapat memantau status handover secara real-time. Proses menjadi lebih transparan dan terdokumentasi. Bagi perusahaan, hal ini meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.

Kesimpulan

Handover pekerjaan merupakan proses penting untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan. Proses ini mencakup serah terima tugas, informasi, dan akses kerja secara terstruktur. Tanpa handover yang baik, perusahaan berisiko mengalami gangguan operasional.

Bagi Anda sebagai pemilik bisnis atau pengelola HR, memahami dan menerapkan proses serah terima secara profesional adalah langkah strategis. Dengan dukungan software HR digital seperti EVA-HR, proses handover dapat berjalan lebih efisien, aman, dan terdokumentasi dengan baik.

FAQ Seputar Handover Pekerjaan

  • Apa itu handover pekerjaan?
    Adalah proses serah terima tugas dan tanggung jawab kerja dari satu karyawan ke karyawan lain. Proses ini bertujuan menjaga kelangsungan operasional perusahaan.
  • Kapan proses serah terima pekerjaan perlu dilakukan?
    Saat karyawan resign, mutasi, rotasi jabatan, atau mengambil cuti panjang. Proses ini memastikan pekerjaan tetap berjalan.
  • Siapa yang bertanggung jawab atas proses serah terima ini?
    Proses ini menjadi tanggung jawab karyawan yang meninggalkan posisi, atasan langsung, dan HR. Oleh karena itu, ketiganya perlu berkoordinasi agar proses berjalan lancar.
  • Apa risiko jika proses serah terima pekerjaan tidak dilakukan dengan baik?
    Risiko yang muncul antara lain kehilangan informasi, keterlambatan pekerjaan, dan menurunnya produktivitas tim. Hal ini dapat berdampak pada kinerja perusahaan.
  • Bagaimana software HR membantu proses handover pekerjaan?
    Software HR membantu menyimpan dokumentasi, mengelola akses, dan memantau proses handover. Dengan sistem seperti EVA-HR, proses serah terima pekerjaan menjadi lebih rapi dan transparan.