Profile Picture

Customer Service
Balasan dalam 1 menit

Customer Service
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
628111775117
×
Profile Picture

Customer Service

Active Now

Profile Picture

Customer Service

Active Now

Cara menyusun jadwal sistem shift kerja 2-2-3 yang efektif

sistem shift kerja 2-2-3

Sistem jadwal shift kerja 2-2-3 merupakan sebuah sistem yang penting dalam manajemen sumber daya manusia yang mengatur waktu kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, penggunaan jadwal shift kerja yang efektif menjadi kunci untuk menjaga efisiensi operasional, meningkatkan pelayanan pelanggan, dan mengoptimalkan produktivitas karyawan. 

Dengan mengatur jadwal shift kerja yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa ada karyawan yang tersedia pada setiap waktu yang diperlukan, baik pada jam kerja normal maupun di luar jam kerja. Selain itu, jadwal pembagian shift kerja artinya juga memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk memilih shift yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, sehingga menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. 

Apa itu Shift Kerja Karyawan 2-2-3?

sistem shift kerja 2-2-3

Shift kerja karyawan 2-2-3 adalah jenis jadwal shift kerja yang melibatkan dua hari kerja berturut-turut, diikuti oleh dua hari libur, dan diikuti dengan tiga hari kerja berturut-turut. Pola ini terus berulang dalam siklus mingguan. Berikut adalah contoh penjelasan tentang bagaimana shift kerja 2-2-3 dapat diatur:

Contoh jadwal shift kerja 2-2-3:

Minggu 1:

  • Senin: Shift kerja
  • Selasa: Shift kerja
  • Rabu: Libur
  • Kamis: Libur
  • Jumat: Shift kerja
  • Sabtu: Shift kerja
  • Minggu: Shift kerja

Minggu 2:

  • Senin: Libur
  • Selasa: Libur
  • Rabu: Shift kerja
  • Kamis: Shift kerja
  • Jumat: Shift kerja
  • Sabtu: Libur
  • Minggu: Libur

Pola ini memungkinkan karyawan untuk memiliki jadwal yang teratur, dengan periode waktu kerja yang relatif pendek dan periode liburan yang lebih panjang. Sistem ini juga memberikan waktu bagi karyawan untuk beristirahat dan mengisi kembali energi mereka sebelum memulai siklus kerja berikutnya.

Shift kerja 2-2-3 sering digunakan dalam industri dengan operasional yang berlangsung sepanjang minggu, seperti industri manufaktur, layanan kesehatan, atau sektor jasa. Namun, penting untuk dicatat bahwa pola shift kerja dapat bervariasi antara perusahaan-perusahaan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari industri dan perusahaan tersebut.

Cara Menghitung Jam Kerja Shift Karyawan

sistem shift kerja 2-2-3

Untuk menghitung jam kerja shift karyawan, Anda perlu menentukan durasi shift kerja dan berbagai faktor yang mempengaruhi waktu kerja. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menghitung jam kerja shift karyawan:

  1. Tentukan durasi shift kerja: Tentukan berapa lama karyawan akan bekerja dalam satu shift. Misalnya, shift pagi mungkin mulai terhitung pukul 08:00 dan berakhir pukul 16:00, sehingga durasi shift adalah 8 jam. 
  2. Perhatikan waktu istirahat: Pastikan Anda mempertimbangkan waktu istirahat yang berlaku  pada undang-undang atau kebijakan perusahaan. Misalnya, jika karyawan memiliki waktu istirahat selama 1 jam setiap shift, kurangi durasi istirahat dari durasi shift kerja.  
  3. Perhitungan jam lembur: Jika karyawan melebihi jumlah jam kerja yang berlaku oleh hukum atau peraturan perusahaan, jam tersebut mungkin terhitung sebagai jam lembur. Pastikan Anda memahami kebijakan lembur yang berlaku dan menghitungnya dengan benar.
  4. Hitung total jam kerja: Jumlahkan total jam kerja untuk setiap shift karyawan selama periode waktu tertentu, misalnya satu minggu atau satu bulan. Hal ini dapat melibatkan penjumlahan jam kerja dari semua shift karyawan.
  5. Pertimbangkan perbedaan hari kerja: Perhatikan perbedaan hari kerja, seperti hari libur atau cuti. Pastikan Anda mengatur jadwal shift kerja dengan mempertimbangkan perbedaan ini dan menghitung jam kerja dengan tepat. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan kesepatan kepada karyawan untuk menerima dan menolak offer shift. Offer shift adalah tawaran shift dari perusahaan kepada seorang karyawan untuk mengambil atau mengisi shift tertentu diluar jadwal kerja mereka. Ini bisa berupa penawaran shift tambahan, perubahan shift, atau bahkan tawaran shift penuh dalam posisi baru.

Penting untuk mencatat bahwa perhitungan jam kerja dapat bervariasi tergantung pada peraturan dan kebijakan perusahaan, serta hukum ketenagakerjaan yang berlaku di negara atau wilayah Anda. Pastikan Anda mengacu pada kebijakan dan peraturan yang berlaku di tempat kerja Anda untuk menghitung jam kerja dengan benar.

Contoh Rumus Membuat Jadwal Shift Kerja 2-2-3 di Excel

Berikut adalah contoh cara menyusun sistem jadwal shift kerja 2-2-3 menggunakan Excel:

Langkah 1: Buka Microsoft Excel dan buatlah lembar kerja baru.

Langkah2: Buatlah kolom-kolom dengan judul “Tanggal”, “Shift 1″, “Shift 2″, “Shift 3″, dan seterusnya sesuai dengan jumlah shift yang diperlukan.

Langkah 3: Mulailah dengan memasukkan tanggal awal di kolom “Tanggal” pada baris pertama. Kemudian, isi tanggal-tanggal berikutnya di bawahnya sesuai dengan siklus mingguan 2-2-3.

Langkah 4: Tentukan jenis shift untuk setiap hari. Misalnya, pada shift 1, beri tanda “X” di kolom “Shift 1″ untuk hari-hari yang termasuk dalam shift tersebut. Lanjutkan untuk shift-shift lainnya.

Langkah 5: Anda dapat menggunakan format warna atau gaya font untuk membedakan shift-shift tersebut agar lebih mudah terbaca.

Langkah 6: Lanjutkan pola ini untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan penuh atau lebih.

Ketentuan Shift Kerja Karyawan oleh Undang-Undang

Ketentuan shift kerja karyawan dapat berbeda-beda di setiap negara, dan hal ini teratur dalam undang-undang ketenagakerjaan. Berikut adalah beberapa contoh ketentuan umum terkait shift kerja karyawan yang biasanya terdapat di undang-undang:

Durasi kerja

Undang-undang ketenagakerjaan biasanya membatasi jumlah jam kerja dalam satu shift, harian, dan mingguan. Misalnya, batas maksimum jam kerja harian adalah 8 jam atau 9 jam dengan adanya waktu istirahat, dan batas maksimum jam kerja mingguan adalah 40 jam. Ketentuan ini dapat bervariasi antara negara dan sektor industri tertentu.

Waktu istirahat

Undang-undang ketenagakerjaan juga menetapkan waktu istirahat yang wajib bagi karyawan selama shift kerja mereka. Contohnya, karyawan mungkin memiliki waktu istirahat 30 menit atau 1 jam setelah bekerja selama sejumlah jam tertentu.

Jam lembur

Undang-undang seringkali mengatur penghitungan dan pembayaran jam lembur ketika karyawan melebihi jam kerja normal. Biasanya, ketika lembur karyawan mendapatkan upah yang lebih tinggi daripada upah jam kerja biasa. Pemerintah menetapkan batasan jam kerja lembur dalam sehari atau dalam satu minggu.

Jaminan keselamatan dan kesehatan 

Undang-undang ketenagakerjaan juga memberikan pedoman terkait jaminan keselamatan dan kesehatan karyawan yang bekerja dalam shift kerja. Hal ini meliputi aspek seperti jadwal libur, jadwal rotasi, waktu istirahat yang cukup, dan perlindungan dari kelelahan kerja.

Libur mingguan

Undang-undang juga menetapkan hak karyawan untuk mendapatkan libur mingguan yang biasanya berlaku setelah bekerja dalam periode tertentu, seperti setelah bekerja selama 6 hari berturut-turut.

Ketentuan-ketentuan ini dapat berbeda di setiap negara, dan penting untuk merujuk pada undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di wilayah Anda untuk memahami ketentuan shift kerja yang berlaku secara spesifik. Selain itu, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja kolektif dapat memberikan ketentuan tambahan terkait shift kerja karyawan.

sistem shift kerja 2-2-3

Kesimpulan

Jadwal shift kerja berguna bagi perusahaan untuk memastikan bahwa ada personel yang tersedia pada setiap waktu yang diperlukan. Selain itu, jadwal shift kerja juga memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk memilih shift yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Sistem shift kerja karyawan 2-2-3 adalah jenis jadwal shift kerja yang melibatkan dua hari kerja berturut-turut, diikuti oleh dua hari libur, dan kemudian diikuti oleh tiga hari kerja berturut-turut.

Akan tetapi, membuat shift kerja secara manual memiliki beberapa kerugian dan potensi kesalahan yang tidak dapat diatasi seperti, human error. Maka dari itu penting untuk sistem EVA, agar mengatur jadwal kerja shift dengan mudah dan efisien. Sistem EVA menyediakan fitur-fitur yang dapat mengotomatiskan proses penjadwalan, mempertimbangkan keterampilan dan preferensi karyawan, mengelola perubahan jadwal, memantau ketersediaan karyawan, serta menghasilkan laporan analisis terkait jadwal shift kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *